Rabu 22 Jul 2015 21:38 WIB

Takut Kena Sanksi, Mayoritas PNS Purwakarta Masuk Kerja

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pegawai Negeri Sipil (PNS)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Hari pertama kerja setelah libur lebaran, mayoritas PNS di Kabupaten Purwakarta, Jabar, masuk kantor. Berdasarkan, data Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat, PNS yang hadir menyapai 99 persen dari 9.300 PNS yang ada.  Kehadiran PNS ini, sangat luar biasa.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, mayoritas PNS di wilayahnya sangat menaati aturan. Kalaupun ada yang tidak masuk, itu bukan karena bolos. Melainkan, mereka yang baru melaksanakan libur. Pasalnya, selama cuti lebaran kemarin, ada sejumlah PNS yang tak libur. Mereka, tetap masuk kerja.

"Jadi, yang satu persennya itu merupakan PNS yang saat cuti lebaran tidak libur. Sehingga, mereka baru mengambil libur sekarang," ujar Dedi, kepada ROL, Rabu (22/7).

Apalagi, lanjut Dedi, pihaknya telah keluarkan sanksi tegas bagi PNS yang bolos kerja. Yaitu, pemotongan tunjangan daerah, dengan besaran antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Sanksi ini, ternyata cukup efektif. Sehingga, PNS ketakutan untuk membolos di hari pertama kerja usai lebaran ini.

Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Purwakarta, M Fajar Sidik, mengatakan, kebijakan sanksi tersebut akan diterapkan baik hari pertama maupun selanjutnya. Karena itu, sudah seharusnya para pegawai  mengikuti aturan itu.

"Jadi, sanksi ini akan berlaku untuk seterusnya. Dengan kata lain, PNS yang bolos kerja akan dikenakan sanksi pemotongan tunjangan daerahnya," jelas Fajar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement