REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera melakukan resuffle dalam kabinetnya. Namun ia menyerahkan semua keputusan melakukan resuffle itu kepada presiden yang memiliki kewenangan prerogatif.
''Saya hanya menyarankan, resuffle itu (sebaiknya dilakukan) lebih cepat maka akan bisa lebih baik,'' kata Andreas di Jakarta, Rabu (22/7).
Mantan anggota legilatif periode 2004-2009 ini menilai kabinet sekarang perlu diisi orang-orang yang dapat mensinergikan kebijakan ekonomi mikro dan makro. ''Rakyat perlu hasil yang langsung dirasakan, tak bisa menungu lagi,'' ujarnya.
Andreas yakin keputusan soal perombakan atau reshuffle kabinet sudah ada di tangan Presiden. Namun doktor politik internasional dari Universitas Giessen, Jerman, itu tak mau mendahului keputusan presiden.
''Pak Jokowi mengatakan, perlu revolusi mental untuk republik ini,'' katanya. ''Kami tentunya akan dukung seratus persen, tapi memberi masukan juga perlu kami berikan.''
Sebagai pengajar sekolah partai, Andreas yakin sekolah partai akan menjadi sekolah atau lembaga yang permanen. Partai mempersiapkan pendidikan melalui sekolah untuk kader partai, yang akan mengisi jabatan politik. ''Kami sudah menyiapkan juga pemimpin di wilayahnya masing-masing,'' ujarnya.