Rabu 22 Jul 2015 23:54 WIB

Pangdam Imbau Masyarakat Maluku tak Terpancing Insiden Tolikara

Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.
Foto: Twitter
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pangdam XVI/ Patimura Mayjen TNI Wiyarto mengimbau masyarakat di Provinsi Maluku tidak terpancing dengan insiden di Tolikara, Papua.

Wiyarto mengatakan dalam peristiwa itu, tidak benar jika rumah ibadah menjadi sasaran utama untuk dibakar. Terbakarnya masjid di Tolikara karena api yang merebet dari kios yang terbakar.

"Rumah ibadah bukan sasaran utama dari peristiwa tersebut," ujarnya di Wiyarto, Rabu (22/7).

Pangdam mengutarakan pernyataan itu, pada pertemuan dengan pemerintah Provinsi Maluku, yang dihadiri Sekretaris Daerah Ros Far Far, Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.

Menurut Pangdam, insiden di Talikara Papua, hanya sebagian kecil dari sebuah skenario besar. Dan jika masyarakat terpancing, pihak yang membuat skenario merasa berhasil, karena itu yang diharapkannya.

"Saya kira kita semua berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk senantiasa memberikan rahmat kebijakan, sehingga kita di Maluku tidak terpancing, karena jika hal itu terjadi masyarakat sendiri yang menderita sengsara," katanya.

Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail pada kesempatan itu memaparkan peta konflik komunal di daerah itu dan menjelaskan kronologis peristiwa konflik Negeri/Desa Mamala dengan Negeri Morela yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Ros Far Far, pada kesempatan itu juga berharap kepada aparat keamanan, baik aparat TNI maupun Polri untuk senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di daerah ini.

"Saya sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi aparat TNI dan Polri untuk membantu menjaga ketertiban dan keamanan. Begitu juga kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh agama, agar bersama-sama dengan pimpinan TNI dan Polri saling berkoordinasi dalam memantau situasi keamanan di dalam masyarakat," katanya.

Selanjutnya pada pertemuan itu, dilakukan penandatanganan dan pembacaan pernyataan bersama tentang stabilitas keamanan di Maluku. Pernyataan bersama itu, diitandatangani oleh Gubernur Maluku Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, Danlantamal IX/Ambon, Danlanud Pattimura, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku dan Ketua Pengadilan Ambon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement