REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, telah memberangkatkan seluruh penerbangan yang sempat tertunda akibat penutupan bandara karena sebaran abu vulkanik Gunung Raung.
"Penerbangan yang tertunda semuanya sudah diberangkatkan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (23/7).
Menurut dia, hingga sekitar pukul 03.00 WITA pada Kamis ini, seluruh penerbangan di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu telah diberangkatkan. Pemberangkatan penerbangan tersebut dilakukan sejak bandara dibuka kembali pukul 15.30 WITA, setelah sempat ditutup selama 2,5 jam.
Atas rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Volcanic Ash Advisory Council (VAAC) di Darwin, Australia, bandara ditutup sementara mulai pukul 13.00 WITA karena abu vulkanik erupsi Gunung Raung kembali mengarah ke kawasan bandara.
Meski operator bandara belum menyampaikan data jumlah penerbangan yang gagal berangkat akibat penutupan itu, namun dipastikan ratusan jadwal penerbangan terganggu dan ribuan calon penumpang sempat menumpuk di dua terminal baik domestik maupun internasional.
Pihak bandara akhirnya melakukan sistem buka tutup seperti yang sempat dilakukan pada penutupan pertama pada Kamis (9/7) dan penerbangan kembali normal pada Ahad (10/7). Pada saat itu, 277 penerbangan domestik dan internasional gagal berangkat dengan menyebabkan lebih dari 25 ribu calon penumpang gagal terbang.