REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pemimpin partai oposisi Australia, Bill Shorten, menyiratkan perubahan kebijakan terkait pengungsi dan cenderung mengikuti pola turn back boats atau membalikkan arah kapal agar tidak mendarat di Australia, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Tony Abbott.
Bill Shorten berpendapat bahwa pihaknya selama ini keliru karena terlalu menyepelekan kejahatan komplotan perdagangan manusia, yang sanggup memeras dan menelantarkan pengungsi di lautan. "Saya akui kesalahan itu," katanya kepada Saluran 7 pada Kamis (23/7).
Masalah perubahan kebijakan pencari suaka dan pengungsi akan menjadi salah satu bahasan dalam konferensi nasional Partai Buruh, yang digelar pada Jumat (24/7). Tanda perubahan kebijakan Partai Buruh itu menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk unsur kiri partai tersebut, serikat pekerja, dan pegiat hak pencari suaka.
Koalisi Aksi untuk Pengungsi (RAN) menilai perubahan kebijakan Partai Buruh "merangsang politik ketakutan" di publik dalam negeri Australia. Sementara itu, juru bicara isu imigrasi Partai Buruh, Richard Marles, mengatakan bahwa kebijakan partainya terhadap pengungsi akan mengedepankan aspek transparansi dan menaati hukum internasional.
Di sisi lain, seperti dikutip SkyNews.com, Menteri Imigrasi, Peter Dutton mengaku tidak terlalu yakin bila Partai Buruh akan benar-benar akan mengikuti kebijakan Partai Liberal. "Saya sambut dengan gembira bila mereka memang benar akan berubah," katanya.