REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai AirAsia meminta maaf soal delay atau keterlambatan penerbangan yang lebih dari 12 jam terutama untuk rute Denpasar-Jakarta yang sempat menimbulkan kekisruhan di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan pihaknya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para penumpang atas timbulnya ketidaknyamanan tersebut.
"Dapat kami sampaikan 'delay' yang lama tersebut dikarenakan penutupan Bandara International Ngurah Rai kemarin demi keselamatan penerbangan," katanya, Kamis (23/7).
Oleh karena itu, maskapai tersebut mengaku harus melakukan penataan ulang operasional termasuk di dalamnya penggunaan pesawat dan shift dari kru pesawat.
"Beberapa penerbangan kami dengan tujuan ke Denpasar sebelumnya ada yang divert ke Surabaya karena ditutupnya bandara. Sekali lagi AirAsia memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.
Pihaknya menyatakan tetap fokus pada pelayanan kepada penumpang yang terkena dampak.
Ia menambahkan, saat ini operasional maskapai asal Malaysia itu dari dan ke Bali masih terus berjalan dengan penjadwalan ulang di beberapa penerbangan.
Sebelumnya, penerbangan AirAsia salah satunya rute Denpasar-Jakarta dengan nomor XT7533 mengalami penundaan sejak semalam dan belum terbang hingga pagi ini.
Penumpang di Bandara Ngurah Rai, Denpasar pun kesal sehingga beberapa di antaranya menumpahkan kemarahan karena tidak mendapat kejelasan.
Penutupan bandara tersebut terkait aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur yang belum juga mereda hingga saat ini.