Kamis 23 Jul 2015 13:49 WIB

Kapolda Imbau Masyarakat tak Terprovokasi Insiden di Tolikara

 Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan sekelompok massa di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7). (Antara/Trisnadi)
Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan sekelompok massa di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7). (Antara/Trisnadi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kapolda Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol Imam Budi Supeno mengimbau kepada seluruh warga di provinsi itu agar tidak terprovokasi dengan insiden di Kabupaten Tolikara, Papua.

"Saya meminta warga tidak termakan isu pembakaran mushollah di Tolikara, karena masalah tersebut telah diselesaikan, bahkan aparat kepolisian telah bertindak tegas dan semuanya telah terselesaikan," katanya di Ternate, Kamis (23/7).

Kapolda juga meminta personelnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, karena Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang pernah dilanda konflik berbau SARA di tahun 2000. Dia mengatakan, seluruh personelnya saat ini telah diinstruksikan untuk terus melakukan pengamanan, sehingga situasi di Kota Ternate dan berbagai kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara tetap kondusif.

Terkait dengan adanya pelemparan gereja GPM Kota Ternate, Kapolda menegaskan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan insiden Tolikara. Sebab, peristiwa pelemparan itu lebih dipicu karena saat itu, ada belasan remaja yang sudah terpengaruhi minuman keras dan melakukan tindakan tersebut.

Kapolda menyatakan, pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan tegas kepada oknum-oknum yang sengaja memperkeruh suasana di Malut yang aman dan kondusif dengan mengasut warga melakukan tindakan tidak terpuji.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya konflik, saat ini personelnya telah dikerahkan ke seluruh tempat-tempat ibadah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan melakukan tindakan provokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, di tempat terpisah, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba ketika dihubungi meminta agar masyarakat untuk tetap menjaga suasana Malut yang semakin kondusif. "Saya meminta kepada aparat keamanan untuk bertindak tegas terhadap berbagai pihak-pihak yang coba menyebarkan isu-isu yang meretakkan hubungan harmonis antar-umat beragama," katanya.

Selain itu, Gubernur meminta dukungan seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama di Malut sangat penting, terutama dalam membangun kehidupan toleransi antar-umat beragama, agar tidak terjadi insiden yang dilatarbelakangi masalah SARA.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement