REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Parlemen Yunani hari ini mengeluarkan rencana Undang-Undang (RUU) batch kedua reformasi yang diperlukan untuk membantu membuka bailout internasional bagi perekonomian yang sedang melanda negara tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (23/7), RUU tersebut meliputi reformasi peradilan sipil, skema perlindungan deposito bank dan langkah-langkah untuk menopang likuiditas bank, didukung lebih dari 170 anggota parlemen, mayoritas yang jelas dari 300 kursi di parlemen.
Perolehan suara merupakan kuncian Perdana Menteri Alexis Tsipras, setelah ia menderita pemberontakan besar dengan anggota parlemen di partai sayap kiri nya Syriza dalam pemungutan suara terpisah pekan lalu pada tahap pertama reformasi dengan kreditor internasional.
Tsipras harus bergantung pada anggota parlemen oposisi untuk lulus tagihan pertama, yang disetujui perubahan besar kelumpuhan Yunani dalam utang pajak, pensiun dan aturan tenaga kerja. Tsipras akan membuka pembicaraan tentang bailout senilai 86 miliar euro atau 93 miliar dollar AS selama tiga tahun.
Analis menganggap suara kedua sebagai ujian penting apakah Tsipras bisa menghindari perpecahan yang mendalam lain dalam partainya sendiri dan risiko pemilihan awal setelah hanya enam bulan berkuasa. Tapi perdana menteri Yunani, yang naik tinggi dalam jajak pendapat, tampaknya telah mengalami pembelotan jauh lebih sedikit daripada dalam pemungutan suara pekan lalu.