REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Cina memperingatkan Jepang setelah mereka merilis foto-foto berisi aktifitas konstruksi Cina di Laut Cina Timur, Kamis (23/7). Cina mengatakan tindakan tersebut hanya akan mendorong konfrontasi antara dua negara.
Kementerian Luar Negeri Cina juga mengatakan hal itu tidak akan membawa pada dialog. "Yang dilakukan Jepang adalah provokasi dan ini tidak solutif sama sekali untuk situasi di Laut Cina Timur dan hubungan bilateral," kata Kementerian dalam pernyataan dilansir Reuters.
Sebelumnya, Jepang mendesak Beijing untuk menghentikan pembangunan situs eksplorasi gas dan minyak di perairan sengketa Laut Cina Timur. Jepang mengatakan aktifitas tersebut akan mempengaruhi perairan Jepang.
Cina bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk mengembangkan sumber daya gas dan minyak di sana. Pasalnya, perairan tersebut tidak dinilai sebagai wilayah sengketa di bawah hukum Cina.
Pada 2012, Cina membeli sebuah rantai kepulauan tak berpenghuni di Laut Cina Timur. Pemerintah Jepang geram dan mengecam hal tersebut karena pulau merupakan wilayah sengketa.
Hingga kemudian, Beijing membatasi aktivitas di bawah perjanjian dengan Jepang untuk bersama-sama mengembangkan sumber daya bawah laut di daerah yang disengketakan. Menurut Kementerian, posisi Cina tidak berubah.
Tokyo khawatir situs buatan Cina tersebut akan tumpang tindih dengan situs Jepang. Jepang juga khawatir situs Cina akan dijadikan stasiun radar atau basis drone dan pesawat untuk mengawasi aktifitas perairan dan udara di wilayah sengketa, Senkaku Jepang dan Diaoyu Cina.