REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imparsial turut berduka cita terhadap korban jiwa terkait penyerangan di Karubaga, Tolikara, Papua. Imparsial pun sangat menyayangkan aksi pembubaran massa dengan menggunakan senjata api.
"Pembubaran dengan senjata api harus dievaluasi apakah sudah sesuai prosedur atau tidak," kata Direktur Imparial Poengky Indarti di Jakarta, Senin (20/7).
Poengky juga mengatakan bila aparat hukum menggunakan kekuatan secara berlebihan, ia harus menerima hukuman. Selain itu, pemerintah harus membentuk tim investigasi khusus untuk melakukan uji balistik dari peluru senjati api.
"Segera bentuk tim dan lakukan uji balistik agar tidak terlalu lama," ujar Poengky.
Sebelumnya, aksi penyerangan terjadi saat umat Muslim melakukan Salat Idul Fitri di Tolikara. Tiba-tiba datang sekelompok orang yang berteriak-teriak dan disusul lemparan batu serta pembakaran bangunan. Sekitar 70 bangunan termasuk masjid terbakar dalam insiden tersebut.
Berita ini merupakan ralat dari berita sebelumnya yang berjudul Imparsial tak Ada Singgung Pembakaran Masjid di Tolikara