REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dampak dari berhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 menyusul dibekukannya PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Sriwijaya FC terancam utang sebesar Rp 20 miliar.
Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex menyatakan menjamin utang manajemen klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut sebesar Rp20 miliar akan dilunasi manajemen.
“Manajemen Sriwijaya FC akan membayar utang tersebut. Itu sifatnya cash flow. Kita ingin semuanya segera kembali seperti semula,” kata Dodi Reza Alex di Palembang, Kamis (23/7).
Menurut Dodi, manajemen Sriwijaya FC segera menjalin komunikasi dengan sponsor-sponsor yang selama ini mendanai operasional klub juara ISL 2007 dan 2010.
“Sriwijaya FC mengharapkan Menpora dan PSSI segera berdamai sehingga kompetisi kembali bergulir dan sponsor kembali membiayai klub. Jika kondisi terus seperti sekarang, banyak sekali yang rugi. Sepak bola Indonesia saat ini mati suri,” Dodi yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Kerugian yang mengancam Sriwijaya sebesar Rp 20 miliar terjadi setelah sponsor tidak kunjung mencairkan dana sponsor yang disepakati menyusul kompetisi ISL yang sudah dinyatakan berakhir.
Sebelum kompetisi ISL berhenti dan dinyatakan selesai oleh PSSI, manajemen Sriwijaya FC telah mengeluarkan dana segar diantaranya untuk membayar uang muka kontrak pemain yang besarnya 25 persen dari nilai kontral setiap pemain.