Kamis 23 Jul 2015 18:27 WIB
mushaf alquran tertua

Mushaf Alquran Tertua Juga Pernah Ditemukan di Jerman

Rep: gita amanda/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu contoh Mushaf Alquran kuno dari daun lontar
Foto: Agung Supriyanto/ Republika
Salah satu contoh Mushaf Alquran kuno dari daun lontar

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Baru-baru ini, sebuah mushaf Alquran yang diklaim tertua di dunia ditemukan peneliti dari Universitas Birmingham, Inggris. Mushaf tersebut diperkirakan berasal dari tahun 568 dan 645 Masehi.

Tahun 2014 lalu, para peneliti dari Proyek Coranica di Perpustakan Universitas Tübingen, Jerman, juga menemukan salinan Alquran yang saat itu diklaim tertua.

Menurut majalah sejarah Medieval Salinan Alquran yang dijuluki Ma VI 165 oleh para ilmuan tersebut diperkirakan berasal dari periode antara tahun 649 hingga 675 Masehi.

Dilansir dari Communities Digital News, salinan Alquran dari naskah kufi yang terkenal tersebut disebut-sebut berasal dari masa Imam Ali bin Abu Thalib. Dengan probabilitas statistik 95,4 persen, naskah diperkirakan berasal dari masa kekhalifahan Ali pada sekitar 656 Masehi.

Gagasan naskah ini terkait dengan Ali, karena ia merupakan salah satu dari beberapa Muslim yang melek huruf kala itu. Teori didukung pula dengan fakta yang menyatakan setelah kematian Nabi Muhammad SAW, Ali merupakan salah satu dari orang yang menjadi hafiz atau penghapal alquran.

Menurut perwakilan universitas Dr Eva Mira Youssef-Grob, Proyek Cronica termasuk modul yang disebut computatio radiocarbonica. Mereka menggunakan analisis palaeografik dan penanggalan manuskrip tertua dari Alquran akan dilengkapi metode ilmiah seperti penanggalan radiokarbon.

"Dengan penelitian ini ketepatan aktual dan penanggalan penting dari C14 dapat menentukan naskah awal Alquran. Pemilihan bentuk awal sampel dari naskah yang dikenal dengan ductus  ḥiǧāzī, dianggap sebagai saksi teks tertulis tertua dari Alquran," ungkap Youssef-Grob.

Mushaf Ma VI 165, dibuat di atas perkamen berkualitas tinggi. Naskah ini berhasil bertahan dalam kondisi yang cukup baik selama lebih dari 1.339 tahun.

Naskah tampaknya dibuat dengan tujuan resmi, yang kemungkinan berkaitan dengan pekerjaan dalam pemerintahan di era Ali. Seperti diketahui, menurut Muslim Sunni Ali dihormati sebagai khalifah keempat setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Naskah dipamerkan di perpustakaan universitas, dan ditempatkan di bagian pameran Kitab Suci-Tempat Kudus. Yahudi, Kristen, Islam di perpustakaan peninggalan sejarah Hendrik Conscience, di Antwerp.

Ma VI 165 tampaknya berisi sebagian besar dari Alquran Surat Al-Isra ayat 37 dan Surat Yasin ayat 57. Menariknya, ayat yang ditemukan dalam naskah berisi kalimat yang puitis berkaitan dengan pelestarian naskah. Surat Al-Isra ayat 37 diterjemahkan sebagai, "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, ...".

Selama ini, mushaf Alquran tertua ditemukan di Sana'a, Yaman. Mushaf tersebut berasal dari tahun 671 Masehi. Awalnya baik mushaf di Sana'a maupun yang di Jerman dikenal sebagai dua mushaf tertua, sebelum mushaf di Birmingham ditemukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement