Jumat 24 Jul 2015 08:44 WIB

Komat Rencanakan Pertemuan dengan Kalangan Non-Muslim

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Tim Pencari Fakta yang dibentuk Komite Umat untuk Tolikara Papua.
Foto: Twitter
Tim Pencari Fakta yang dibentuk Komite Umat untuk Tolikara Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain bertemu dengan kalangan pemerintah, Komite Umat (Komat) untuk Tolikara juga berencana akan mengadakan pertemuan dengan kalangan non muslim. Dalam hal ini bisa diwakilkan oleh pihak dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).

Juru bicara Komat Adnin Armas mengatakan akan mendiskusikan permasalah Tolikara dengan pihak non muslim. Hal ini tentunya untuk menambah pandangan untuk membuka fakta-fakta dari sudut pandang pihak non muslim.

"Kita juga akan ketemu dengan kelompok non muslim misalnya dengan PGI untuk mendiskusikan permasalahan ini," katanya kepada ROL, Kamis (23/7) malam.

Upaya ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi solusi yang tepat serta mencari fakta lebih dalam. Semua dilakukan dalam rangka memberikan keadilan bagi kalangan manapun.

Namun, Komat belum memastikan jadwal pertemuan karena masih dalam rencana. Tidak menutup kemungkinan juga akan bertemu dengan Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII).

PGLII merupakan persatuan kelompok Kristen yang beranggotakan jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang melakukan penyerangan tersebut.

Sementara itu, Komat terus memantau perkembangan terkini kondisi di Tolikara termasuk fakta-fakta sebenarnya. Komat sudah menurunkan Tim Pencari Fakta yang berangkat sejak beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement