REPUBLIKA.CO. JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melepas ratusan orang anggota kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Pramuka Dunia XXIII tahun 2015 di Jepang.
Presiden melepas 462 kontingen Pramuka yang akan bergabung bersama sekitar 40 ribu peserta lainnya dari 105 negara se-dunia di Kirarahama, Yamaguchi, Jepang, pada 28 Juli-8 Agustus 2015.
"Kalian adalah putra putri terbaik dalam mengikuti jambore dunia tahun ini di Jepang. Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya ingin ucapkan selamat berjuang," kata presiden saat pidato pelepasan di halaman Istana Merdeka Jakarta, Jumat (24/7).
Presiden meminta kontingen Pramuka dapat membawa amanah dan menjadi duta bangsa.
"Sebagai duta Indonesia bawa nama baik, bawa citra, wajah Indonesia dan semangat keindonengsiaan harus kita bangun sesuai dengan semangat yang diusung oleh jambore dunia tahun ini," kata Jokowi.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyampaikan tiga pesan penting untuk anggota Pramuka yang akan berangkat ke Jepang.
Pertama, Adhyaksa minta anggota Pramuka tidak minder dan respek karena semua manusia di muka bumi sama derajatnya.
"Anak Pramuka harus percaya diri dan hormat pada siapapun, tidak peduli dari negara maju atau belum maju," katanya.
Kedua, lanjutnya, anggota Pramuka harus memperdalam wawasan ke-Indonesia-an. "Ingat kita semua adalah duta bangsa," kata Adhyaksa.
Ketiga, mantan menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meminta kontingen Pramuka membangun jaringan.
"Pulanglah dengan membawa kenalan," katanya.
Adhyaksa mengungkapkan kontingen Pramuka dipimpin oleh Kak Fachry Sulaiman dengan rincian 22 staf kontingen, 10 panitia internasional, 43 pembina, 382 peserta setingkat penggalang dan lima orang operation Kirarahama.
"Total 462 dari 29 Kwartir daerah. Yang tidak mengirim Kwarda adalah Bengkulu, Sulawesi Barat, Bali dan Papua," ungkap Adhyaksa.