Jumat 24 Jul 2015 11:53 WIB

Tolikara Membara, Cipayung Plus Serukan Perdamaian Nasional (bag 2-habis)

Red: Irwan Kelana
Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar
Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kasus penyerangan terhadap umat Muslim yang tengah melakukan shalat Idul Fitri 1436 H serta pembakaran kios milik umat Muslim dan Masjid Baitul Muttaqin di Tolikara, Papua, Jumat (17/7) mengusik keprihatinan banyak pihak.

Tak terkecuali organisasi mahasiswa nasional yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari HMI,PMKRI,GMNI,GMKI , PMII,IMM, KAMMI,KMHDI,dan HIKMAHBUDHI.

Cipayung Plus mengeluarkan pernyataan sikap bersama.  Pertama, mengecam pelaku penyerangan dan pembakaran yang terjadi di Tolikara tanggal 17/7/2015 lalu dan mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini.

Kedua, menghimbau kepada segenap warga bangsa untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi untuk tidak melakukan aksi dalam bentuk apapun sebagai cara untuk menjaga agar situasi tetap terus terjaga baik dan kondusif.