REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Dua tentara Libya tewas dan 10 lagi luka-luka ketika pasukan pemerintah timur melancarkan serangan terhadap pegaris keras di pusat pertempuran di Benghazi, Kamis (23/7).
Pasukan pemerintah Libya itu, yang diakui secara internasional, berjuang melawan kelompok keras di kota kedua terbesar di negara tersebut lebih dari setahun.
Pasukan pemerintah dukungan warga bersenjata merebut kembali beberapa wilayah di kota timur itu,tetapi pengulas mengatakan mereka menggunakan pesawat perang sehingga menyebabkan beberapa tempat menjadi rusak berat di Benghazi.
Pada Kamis, pasukan pemerintah berupaya lagi mengambil alih pelabuhan niaga dari kelompok keras tersebut. Pelabuhan itu ditutup sejak musim gugur lalu.
"Angkatan udara membom sasaran teroris di Sabri," kata Juru Bicara Pasukan tersebut, Nasser al-Hassi mengacu terhadap kawasan pusat pelabuhan dekat pantai.
Pertempuran di Benghazi menjadi sorotan kekacauan di Libya di mana kelompok-kelompok bersenjata kembali berlomba-lomba mengontrol pemerintahan di sana.
Selain itu, Perdana Menteri resmi yang telah pindah dari ibu kota Tripoli dan saat ini bermarkas di timur Libya ditangkap oleh kelompok saingannya yang ingin mengatur pemerintahan sendiri.