REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memanggil Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Normantyo terkait kepastian pembangunan kios korban kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara pada Jumat (17/7).
"Tadi Shalat Jumat sama presiden. Sebelum Shalat Jumat ditanya apa yang telah dilakukan di Tolikara," kata Gatot usai bertemu dengan presiden di lingkungan Istana Negara Jakarta, Jumat (24/7).
Gatot mengungkapkan bahwa pembangunan kembali kios sudah dilakukan, namun presiden meminta ada tambahan 15 kios yang diperuntukan untuk warga setempat. "Yang dibangun 75 kios, 60 yang terbakar, 15 kios untuk masyarakat setempat," kata panglima TNI.
Gatot mengatakan bahwa presiden menargetkan dalam waktu satu bulan pembangunan kios dan Mushala yang terbakar beserta tambahan kios harus selesai. Dia mengakui bahwa pihaknya melakukan penambahan personil ke Tolikara yang hanya dikhususkan untuk mempercepat pembangunan.
"Ada 100 personel. Karena dituntut satu bulan harus selesai sehingga ekonomi kembali berjalan," kata Gatot. Ketika ditanya mengenai hasil investigasi, Gatot menjawab: "Itu (tugas) kepolisian. Saya hanya ditugaskan untuk membangun kembali".
Pelaksanaan Salat Idul Fitri (Id) di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua pada Jumat (17/7) sekitar pukul 07.00 WIT diwarnai aksi penyerangan oleh sekelompok massa dan diwarnai pembakaran puluhan kios milik warga.
Atas kejadian ini Pihak kepolisian dan TNI melakukan pengendalian sehingga ada 11 orang mengalami luka tembak dan satu warga tewas.