Jumat 24 Jul 2015 15:48 WIB

Abu Raung Guyur 31 Kecamatan

 Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebaran abu vulkanis Gunung Raung (3.332 mdpl) mengguyur di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sehingga mengganggu aktivitas warga di kabupaten setempat.

"Hampir seluruh kecamatan di Jember diguyur hujan abu vulkanis, namun terparah di Kecamatan Silo, Ledokombo, dan Sumberjambe yang merupakan daerah potensi terdampak erupsi Gunung Raung," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, Jumat (24/7).

Menurut dia, meluasnya sebaran abu vulkanik Gunung Raung dipengaruhi oleh arah angin karena beberapa hari terakhir arah angin mengarah ke barat daya atau Kabupaten Jember.

"Sebaran abu vulkanik tersebut tidak merata di sejumlah kecamatan, ada yang turun cukup deras hingga menyerupai butiran pasir, namun ada juga yang abu vulkanik turun sangat tipis seperti debu," tuturnya.

Untuk itu, lanjut dia, BPBD Jember setiap hari mendistribusikan masker kepada daerah yang terdampak abu vulkanis gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut.

"Setiap hari kami mendistribusikan ribuan masker kepada warga yang daerahnya diguyur hujan abu vulkanik, namun kami imbau warga yang tidak memiliki kepentingan di luar rumah, sebaiknya di dalam rumah," ucapnya.

Heru mengatakan hujan abu vulkanis Gunung Raung yang turun selama beberapa hari di Jember menyebabkan aktivitas warga terganggu, terutama warga yang melakukan kegiatan di luar rumah.

"Kami masih belum mendata dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, apakah abu vulkanik tersebut berdampak pada sektor pertanian," imbuhnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement