Jumat 24 Jul 2015 18:23 WIB

Commonwealth Berikan Tips Cerdas Mengajukan KPR

Rep: Binti Sholikah/ Red: Satya Festiani
Cicilan KPR (Ilustrasi)
Foto: Google
Cicilan KPR (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Commonwealth Bank memberikan tips bagi para calon nasabah yang ingin mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR).

EVP Head of Retail Banking Service Commonwealth Bank Anwar Zaenudin mengatakan, produk KPR termasuk dalam tipe kredit jangka panjang, pelunasannya dilakukan setidaknya 15 tahun. Oleh karena itu, KPR memerlukan komitmen jangka panjang dan persiapan yang matang.

 

“Banyak hal yang harus dicermati sebelum mengajukan KPR sehingga nasabah dapat melakukan persiapan dan perencanaan yang tepat dan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansialnya,” kata Anwar dalam siaran pers, Jumat (24/7).

 

Ketika berencana mengajukan KPR, lanjutnya, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan survei tarhadap harga pasaran rumah dan membandingkannya dengan kemampuan finansial jangka panjang nasabah, untuk keperluan menentukan pilihan rumah.

 

Anwar menyarankan sebaiknya kemampuan finansial dijadikan faktor pertimbangan utama untuk menentukan pilihan rumah yang akan dibeli. "Besar atau kecil, lokasi di pusat atau pinggir kota, rumah baru atau bekas, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih rumah, dan pilihan rumah ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan finansial nasabah,” lanjutnya.

 

Dengan memperoleh gambaran tentang harga pasaran rumah yang tepat, calon nasabah dapat mulai melakukan survei terhadap fasilitas yang tawarkan oleh para penyedia produk KPR yang ada. Dengan demikian nasabah dapat mengetahui besar dana yang perlu dipersiapkan untuk mengakses fasilitas KPR, yang terdiri dari uang muka dan cicilan serta bunga.

Dalam memilih produk KPR yang tepat, lanjutnya, nasabah perlu mencermati beberapa hal. Antara lain reputasi institusi penyedia KPR, fasilitas suku bunga, manfaat-manfaat layanan dan bantuan yang ditawarkan ketika KPR berjalan, seperti ada atau tidaknya penalti jika dilakukan pelunasan lebih awal, biaya administrasi dan lainnya.

 

Hal penting lainnya sebelum mengajukan KPR, adalah kesiapan dana dan komitmen nasabah mengingat masa tenor umumnya berlangsung belasan hingga puluhan tahun. Calon nasabah perlu menyiapkan uang muka (down payment/DP) umumnya sebesar 20-30 persen dari harga rumah dan sisanya dicicil selama masa tenor. Menurut anwar, persiapan dana sebelum mengajukan KPR perlu direncanakan jauh sebelumnya, bisa dengan menabung atau memulai investasi.

 

Pilihan untuk berinvestasi bertujuan melipat gandakan dana nasabah untuk mencapai target finansial seperti persiapan dana untuk uang muka. “Investasi jangka pendek dan berisiko minimal dapat menjadi solusi untuk mengumpulkan dana untuk mengajukan KPR,” tambahnya.

 

Dengan kisaran gaji sekitar 5-7 juta per bulan, reksa dana jenis pasar uang bisa menjadi produk investasi pilihan. Khususnya jika jangka waktu kebutuhan penggunaan dananya dalam jangka pendek misalnya dalam satu tahun ke depan. Jika nasabah ingin kemapanan cash flow, lanjutnya, tidak ada salahnya untuk memilih investasi jangka sedang-panjang, seperti reksa dana pendapatan tetap atau campuran.

 

Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam memilih KPR adalah, Bunga KPR, Bunga Floating, Biaya provisi dan administrasi serta Biaya penalti apabila pelunasan dipercepat, apakah ada biasa dan berapa kira-kira biayanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement