Jumat 24 Jul 2015 18:50 WIB

Pengembangan Gula Kelapa Organik Diberi Anggaran Rp 968 juta

Gula kelapa
Foto: body in balance
Gula kelapa

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -–  Untuk meningkatkan kesejahteraan para perajin gula kelapa, Pemkab Purbalingga mengalokasikan anggaran yang cukup besar dalam APBD 2015.  

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga Agus Winarno, menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab untuk meningkatkan kesejahtaraan perajin, adalah dengan meningkatkan kualitas gula kelapa yang dihasilkan.

''Yang kita fokuskan untuk meningkatkan kualitas gula kelapa ini, adalah dengan menjadikan produk gula kelapa mereka sebagai gula kelapa organik, atau gula kelapa yang dibuat tanpa menggunakan bahan-bahan kimia,'' jelasnya saat penyerahan Bantuan Pengembangan Kualitas Gula Kelapa Organik Tahun 2015 di Desa Candinata Kecamatan Kutasari, Jumat (24/7).

Menurutnya, anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan gula kelapa organik ini, mencapai Rp 968.600.000. Anggaran digunakan untuk membelikan seperangkat alat dan sarana produksi.

''Bantuan itu seluruhnya kita serahkan pda 13 kelompok usaha bersama (KUB) dan 125 penderes dalam dua paket bantuan. Bantuan pertama  berupa peralatan produksi senilai Rp 375.656.000, sedangkan paket kedua berupa kendaraan roda tiga senilai Rp 22.680.000 dan bantuan dapur bersih atau tungku hemat energi senilai Rp 353.769.000,'' jelasnya.

Agus menyebutkan, berbagai peralatan produksi yang diberikan antara lain berupa oven gula semut sebanyak dua unit, wajan alumunium 125 unit, pongkor gula food grade sebanyak 12.650 unit, saringan nira serta loyang dan ayakan gula semut masing-masing 125 unit. Selain juga diberikan peralatan berupa blower sebanyak 12 unit.

Sedangkan bantuan berupa tungku hemat energi yang dibeli dan dapur bersih dengan harga senilai Rp 353.769.000, diberikan pada 125 penderes. ''Penerima tungku hemat energi atau dapur bersih ini tersebar di KUB Kecamatan Kutasari, KUD Kecamatan Bojongsari, KUB Kecamatan Mrebet dan KUB Kecamatan Pengadegan,'' tambahnya.

Agus juga menjelaskan,  keseluruhan anggota penderes di Purbalingga yang sudah memperoleh sertifikasi organik sebanyak 401 penderes. Jumlah itu, mencapai sekitar 40 persen dari seluruh penderes yang ada di Kabupaten Purbalingga. Sedangkan produksi gula organik dari 401 penderes tersebut, mencapai 40 ton per bulan yang di ekspor ke berbagai negara di Eropa.

Dalam kesempatan itu, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhendrianto meminta agar seluruh penderes di Purbalingga bisa terus kualitas produk yang dihasilkannya. Contohnya, dengan meningkatkan nilai produk dari gula kelapa biasa menjadi gula kelapa organik. Pada akhirnya, hal ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan perajin.

''Kalau perajin hanya memproduksi gula kelapa biasa, maka hasilnya tidak akan seberapa karena hanya laku dijual sesuai harga pasaran. Namun bila hasil produksinya sudah menjadi gula kelapa organik, harganya bisa meningkat sepuluh kali lipat,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement