REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala UPT Bandara Abdulrachan Saleh, Malang, Jawa Timur, Suharno mengatakan maskapai selain Garuda Indonesia dapat memilih untuk melakukan pengembalian uang tiket atau refund. Uang pembelian tiket akan dikembalikan 100 persen. Sedangkan maskapai Garuda Indonesia akan mengalihkan penumpangnya dengan Bus Kalisari.
“Kebijakan untuk refund atas bencana alam ini tergantung dari kebijakan maskapai,” kata Suharno, Jumat (24/7).
Maskapai yang memilih melakukan refund terdiri dari Sriwijaya Air, Batik Air, dan Wings Air. Seluruh maskapai ini memiliki delapan jadwal penerbangan, dan dua diantaranya adalah ekstra flight. Jumlah penumpang yang mengalami refund berkisar 1.300 orang.
Total penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh ada 10 kali. Penerbangan ini terdiri dari yang berangkat dan tiba. Sementara, total penumpang pada hari itu adalah 2.600 orang. Suharno mengatakan, abu vulkanik dapat membahayakan pesawat karena merusak mesin pesawat dan sangat membahayakan bagi navigasi penerbangan.
Manager Area Sriwijaya Air Malang, Yusri Hansyah mengatakan, kebijakan mengembalikan uang penumpang dilakukan karena maskapainya tak bisa mereschedule atau mengalihkan jadwal penerbangan ke bandara lain. “Kami ada empat penerbangan hari ini. Jadi pengalihan sangat sulit dilakukan,” kata Yusri.
Yusri menambahkan, proses tersebut hingga kini tak menemui kendala. Seluruh penumpang, lanjut dia, memahami kondisi dan penyebab keputusan mengembalikan uang tiket dilakukan Sriwijaya Air karena bandara ditutup. Penutupan ini karena arah abu erupsi Gunung Raung mengarah ke Barat Daya. “Kami berharap penerbangan esok hari bisa normal,” tambahnya.
Penutupan ini terjadi setelah Kementerian Perhubungan mengirim Notice Of Airmen (Notam) yang memberi kabar bahwa pergerakan abu erupsi Gunung Raung yang mengarah ke Barat Daya. Akibat abu ini, landasan bandara terlihat memutih.