Jumat 24 Jul 2015 21:26 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Jelang Muktamar, Ini Dua Usulan Pemuda Muhammadiyah

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
Logo Pemuda Muhammadiyah (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Logo Pemuda Muhammadiyah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan dua fokus permasalahan yang akan ditekankan Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47, awal bulan depan.

“Kita akan fokus mendorong peran Muhammadiyah menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan di forum muktamar nanti. Dua masalah utama yang akan kita dorong adalah korupsi dan gerakan ekonomi jamaah,” kata Dahnil kepada Republika, Jumat (24/7).

Ia menjelaskan, Muhammadiyah masih berhadapan dengan masalah sosial kemasyarakatan. Tingginya populasi umat Islam di Indonesia, belum disertai kemandirian ekonomi.

Menurut dia, tidak lebih dari 20 persen sumber daya ekonomi yang dikuasai umat Islam. Sementara, sejumlah aset penting menjadi milik korporasi atau investor asing.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini menambahkan, dalam muktamar nanti pihaknya juga ingin mendorong Muhammadiyah lebih aktif terlibat dalam menjaga moral bangsa.

Salah satunya, menghadirkan kembali nilai-nilai kejujuran. Sebagaimana, Nabi Muhammad SAW pada masa itu diturunkan untuk memperbaiki akhlak umat manusia.

Ia mengingatkan, kejujuran tak lain adalah nilai anti-korupsi. Ketika karakter jujur sudah menjadi nilai yang melekat di tengah masyarakat, budaya korupsi akan tersingkir. Karena itu, ia ingin mendorong Muhammadiyah memasifkan gerakan melawan korupsi. Pasalnya, menurut Dahnil, dewasa ini korupsi telah menjadi masalah utama bangsa.

“Kenapa ekonomi melambat, ada dekadensi moral yang luar biasa, salah satu masalahnya adalah korupsi,” tegas Dahnil. Kedua masalah ini diharapkan akan menjadi perhatian bagi kepengurusan Muhammadiyah yang akan datang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement