REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengimbau masyarakat untuk sabar menghadapi buka-tutup bandara di sejumlah wilayah Indonesia akibat erupsi gunung berapi. Pasalnya, menurut Jonan, itu adalah keadaan alam yang tidak bisa ditawar.
Jonan mengimbau, masyarakat harus sangat teliti jika akan mengakses moda transportasi udara ke tempat-tempat yang rawan terimbas erupsi gunung berapi. Untuk mereka yang terkena imbas sejumlah pembatalan penerbangan, Jonan menyarankan mereka harus cepat dan teliti mengambil keputusan.
“Kalau sangat buru-buru, bisa mencari moda transportasi lain. Misalnya bandara menyiapkan angkutan darat sebagai pengganti. Kalau masih bisa menunggu, bisa melakukan penjadwalan ulang,” kata Jonan dalam lawatan ke Surabaya, Jumat (24/7).
Bagi pihak maskapai, Jonan berpesan agar proaktif memberikan informasi. Menurut Jonan, pihak maskapai harus segera menginformasikan segera jika ada pembatalan. Jonan mengakui, memang terkadang proses pengembalian dana atau refund mengalami kendala.
Ia mencontohkan, saat libur Lebaran lalu, bank tutup sehingga prosesnya memerlukan waktu lebih lama. Sementara untuk pihak Bandara, seperti Juanda di Surabaya dan Ngurah Rai di Denpasar, Jonan menyebut responsnya sudah baik.