Ahad 26 Jul 2015 07:41 WIB

Jabar Instruksikan Kabupaten/Kota Gelar Shalat Istisqa

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Warga bersama pelajar melaksanakan shalat dan doa minta hujan (Istisqa)
Foto: Antara
Warga bersama pelajar melaksanakan shalat dan doa minta hujan (Istisqa)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya mengatasi kekeringan akibat musim kemarau. Selain memperbaiki kawasan resapan air dan memberi bantuan sejumlah mesin pompa air, Pemprov Jabar pun menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota menggelar shalat Istisq.

Jumat (24/7) lalu jajaran Pemprov Jabar telah melakukan shalat Istisqa yang dipimpin langsung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Pelaksanaan shalat yang bertujuan untuk meminta diturunkannya hujan ini diikuti ratusan jamaah, di halaman Gedung Sate, Bandung.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang turut melakukan shalat mengatakan, pihaknya akan menulis surat untuk menginstruksikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah kabupaten/kota agar melakukan hal serupa. Sebagai umat beragama, shalat tersebut diyakini sebagai cara ampuh agar terhindar dari kemarau berkepanjangan.

"Insya Allah ada pertolongan dari Alloh. Sehingga kekeringan bisa diatasi," ujar Deddy kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurut Deddy, shalat istisqa ini pun dilakukan Nabi Muhammad SAW saat meminta diturunkannya hujan. "Yang dicontohkan Rasul pasti benar. Jadi bisa segera dilakukan di kabupaten/kota," katanya.

Deddy pun mengimbau masyarakat agar melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, pemprov pun meminta agar pihak terkait di kabupaten/kota turut menginstruksikan masyarakat melakukan hal yang sama.

Seperti diketahui, dua bulan terakhir ini Jabar, khususnya wilayah utara seperti Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon dilanda kekeringan akibat musim kemarau. Hal ini mengancam sekitar 49 ribu hektare sawah dari total 925 ribu sawah di Jabar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement