REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir memperpanjang status darurat di Sinau Utara selama tiga bulan setelah diberlakukan pada Oktober, Sabtu (26/7). Kondisi darurat diberlakukan setelah militan meningkatkan serangan di semenanjung yang berbatasan dengan Israel, Gaza dan Terusan Suez itu.
Militan membunuh ratusan tentara dan polisi di Sinai sejak pertengahan 2013. Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengatakan militan membahayakan bagi Mesir.
Keputusan memperpanjang masa darurat diumumkan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab dalam pernyataan tertulis. Status darurat akan berlaku di Rafah. al-Arish, Sheikh Zuweid dan daerah sekitarnya mulai Ahad (26/7).
Kondisi darurat pertama kali diberlakukan setelah 33 petugas keamanan tewas dalam serangan akhir Oktober lalu di pos pemeriksaan Sinai utara. Status diperpanjang tiga bulan pada Januari dan lagi pada April.