REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat ada 1.067 kecelakaan selama arus mudik serta arus balik lebaran 2015 di wilayah tersebut.
"Sampai tanggal 21 Juli kemarin, jumlah Laka lantas berdasarkan laporan yang saya terima ada 1.067 kejadian," ujar Kepala Dinkes Jabar, Alma Luciaty kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Menurut Alma, dari jumlah kecelakaan tersebut, Dinkes mencatat luka ringan sebanyak 1.252 orang, luka berat 188 orang. "Sementara yang meninggal dunia ada 35 orang," katanya.
Sepanjang musim arus mudik-balik lebaran, kata dia, Dinkes Jabar membuka posko kesehatan di jalur mudik. Posko tersebut disiapkan di puskesmas ataupun tenda yang dibangun sendiri. Selain melayani lakalantas, Dinkes Jabar juga mencatat ada 5.423 orang yang sakit yang bukan diakibatkan oleh lakalantas
"Petugas kami juga ada yang sakit. Totalnya kita menangani 6 ribu lebih pasien selama arus mudik ini," katanya.
Sakit yang paling banyak, kata Alma seperti diare, lambung, Ispa dan flu. Walaupun begitu, Alma menilai tahun ini jumlah kecelakaan dan korban mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun, Alma belum bisa menyebut penurunan tersebut berapa persen.
"Kita tunggu rekap data dulu hingga tanggal 2 Agustus nanti," katanya.
Alma menilai penurunan jumlah korban dan kecelakaan disebabkan banyaknya pilihan jalur. Keberadaan tol Cikopo Palimanan (Cipali) sangat berpengaruh menurunkan jumlah kecelakaan. "Jumlah kecelakaan turun ya turun juga korbannya," katanya.
Tapi, kata dia, data tersebut baru laporan dari 324 pos. Jadi, masih ada 200 pos lagi yang belum memberikan laporan.
Alma juga menyebut selama membagikan pelayanan saat arus mudik, ada kejadian luar biasa yakni korban Miras oplosan dengan korban meninggal 1 orang. Alma enggan menyebut dari daerah mana korban tersebut berasal. Namun, pihaknya akan terus melakukan antisipasi lantaran tenaga kesehatan masih tersebar di lapangan.
"Petugas kami masih stand by di lapangan hinga H+10 mendatang," katanya.