REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Indonesian Corruption Watch (ICW) berharap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru merupakan sosok penuh terobosan dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.
"Calon pimpinan KPK harus punya terobosan. Sulit jika seorang pimpinan hanya pribadi yg biasa-biasa saja," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri di Jakarta, Ahad.
Menurut dia, saat ini lembaga antikorupsi tersebut membutuhkan sebuah langkah terobosan, sehingga pemimpinnya harus orang yang berani dan punya terobosan dalam upaya pemberantasan korupsi.
Selain itu, ia juga menginginkan sejumlah kriteria tambahan bagi calon pimpinan KPK agar memiliki ketahanan lebih kuat dalam menghadapi konflik yang kemungkinan terjadi ke depan.
"Kami punya kriteria tambahan. Pertama dia harus berani, lalu juga harus punya stamina dan ketahanan mental yang kuat," ujar Febri menambahkan.
Apabila suatu saat pimpinan KPK menghadapi kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan kalangan DPR atau aparat penegak hukum maka tidak ada rasa gentar dalam penanganannya.
Selanjutnya ialah terkait kesehatan calon pimpinan KPK. Menurut dia hal tersebut juga tidak kalah penting karena apabila terjadi serangan balik oleh pihak lawan, maka tidak mengalami pelemahan mental juang.
Besok, panitia seleksi capim KPK akan menyelenggarakan tes seleksi tahap ketiga berupa "profile assesment" selama dua hari ke depan (27-28 Juli) di Pusdiklat Kemenkes, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada tes tersebut panitia akan menilai apakah calon pimpinan KPK tersebut cocok atau tidak dengan jabatan tersebut melalui pemetaan rekam jejak dengan bekerja sama dengan sejumlah institusi seperti KPK, Polri, BIN, Kejaksaan, Kementerian Keuangan dan masyarakat sipil.