REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan memulai kunjungannya di Asia Tenggara. Indonesia akan menjadi negara pertama yang ia kunjungi sesudah terpilih kembali dalam pemilihan umum.
Salah satu hal yang akan dibahas Cameron dengan Presiden Joko Widodo adalah ekstremisme. Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan ekstremisme adalah masalah semua negara.
Dia menambahkan munculnya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengkhawatirkan, apalagi membawa nama Islam. Menurut dia, ISIS merupakan musuh bersama bagi Indonesia, Inggris, dan semua negara.
"Kami ingin lihat bagaiman kerja sama di bidang ini dengan Indonesia. Bagaimana belajar dari pengalaman Indonesia dan berbagai informasi," ujar Moazzam dalam konferensi pers di Kedutaan Inggris, Ahad sore (26/7).
Belajar dari pengalaman bom Bali, Inggris ingin melihat bagaimana Indonesia sukses menjaga ekstremisme. Pemerintah Inggris memperkirakan sekitar 500 warga Indonesia dan 200 warga Malaysia bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.
"Ada laporan setiap hari di media individu yang bergabung dengan kelompok ekstremis setiap hari. Di Inggris, angkanya lebih besar sedikit dari di Indonesia," kata Moazzam.
Tujuan utama Cameron ke Indonesia adalah untuk meningkatkan perdagangan. Setelah Indonesia, Malaysia akan menjadi negara yang dikunjunginya.