REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat gerbang Jazeera Palace Hotel di Mogadishu, Ahad (26/7). Sedikitnya 15 orang tewas akibat penyerangan tersebut. Seorang wartawan diketahui ikut menjadi korban.
Milisi Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Mereka mengatakan serangan bom menargetkan para diplomat barat yang menginap di hotel mewah tersebut.
"Korban meninggal ketika bom meledak di pintu utama hotel. Seorang wartawan Somalia yang bekerja untuk Universal TV, yang berbasis di London, juga merupakan salah satu korban tewas," kata seorang polisi yang berada di lokasi kejadian dilansir CNN, Ahad (26/7).
Seorang anggota parlemen Somalia, Abdiweli Qanyare juga berada di dekat lokasi insiden. Ia mengaku, ledakan bom bunuh diri itu merupakan dentuman besar yang pernah terjadi di ibukota Somalia, Mogadishu.
"Bom memporak-porandakan hotel dan menghancurkan bangunan di sekitarnya," jelas Qanyare.
Utusan PBB untuk Somalia sangat menyayangkan adanya insiden. Bahkan Uni Afrika juga menganggap serangan di hotel itu merupakan hal yang memalukan dan mempertegas wajah Al-Shabab yang serupa iblis.
Pasca kejadian otoritas setempat langsung mengevakuasi para korban luka dan hilang nyawa. Mereka juga melarikan para tamu hotel ke tempat yang aman.