REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Muhammad Sani dan Nurdin Basirun mendeklarasikan diri maju bersama Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Kepulauan Riau pada Desember 2015. Deklarasi pasangan ini dilakukan di Batam Center, Ahad (26/7).
Tim Pemenangan Sani-Nurdin Ahar Sulaiman, mengklaim, kondisi pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, khususnya dalam lima tahun terakhir, sudah mengalami banyak kemajuan. Berbagai indikator pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi, derajat kesehatan masyarakat, kondisi pendidikan dan infrastruktur terus menunjukkan perbaikan dan peningkatan.
Pertumbuhan ekonomi, misalnya. Secara umum, perekonomian Kepulauan Riau tumbuh lebih pesat dibandingkan pertumbuhan nasional. Pada 2010, laju pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 7,19 persen, lebih pesat dibandingkan pertumbuhan nasional yang hanya 6,22 persen.
Pada 2013 pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 6,13 persen dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,78 persen (BPS 2014). Sedangkan pada kwartal pertama 2015, pertumbuhan ekonomi Kepri tertinggi di seluruh Sumatera mencapai 7,14 persen.
Pun juga dilihat dari indikator pembangunan manusia. Indeks pembangunan manusia (IPM) Kepri jauh lebih unggul di atas rata-rata nasional. "Atas dasar capaian tersebut, maka pembangunan Kepri ke depan, tidak boleh tidak, mesti diteruskan," kata Ahars, Senin (27/7).
Hal ini, menurut Ahars, demi keberlanjutan pembangunan ke depan. Sehingga tetap berjalan konsisten di jalurnya sampai ke titik tuju yang diharap. Segenap capaian dan prestasi yang telah diraih dapat lebih ditingkatkan lagi.
"Bagaimana pun, kita harus tetap berpijak pada pondasi pembangunan yang telah dibangun sebelumnya," tegas Ahars.
Ia menyebut, perencanaan serta program pembangunan yang dibuat secara komprehensif dan telah dilaksanakan di bawah pimpinan Sani sejatinya harus diteruskan. Masyarakat Kepri tidak ingin tren pembangunan yang sudah positif ini justru terhenti di tengah jalan. Karena itu, masyarakat harus bersatu meneruskan pembangunan.
Atas dasar pertimbangan dan kesadaran itu pula, Sani dan Nurdin bertekad melangkah bersama untuk meneruskan pembangunan Kepri. Kondisi dan tantangan pembangunan yang dihadapi Kepri saat ini seperti, salah satunya, masalah konektivitas antar wilayah menjadi panggilan keduanya untuk bersatu.
"Pasangan Sani-Nurdin bertekad untuk bersatu mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang sejahtera. Bersatu mewujudkan Kepulauan Riau unggul di bidang maritim, dan bersatu untuk pemerataan pembangunan," paparnya.
Sani dan Nurdin diusung lima partai politik yang memiliki kesamaan visi, misi, dan semangat pembangunan, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, PKB, PPP, dan Partai Nasdem.