Senin 27 Jul 2015 10:49 WIB

Mahasiswa Politeknik Bandung Meninggal di Gunung Guntur

Rep: C10/ Red: Ilham
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang mahasiswa tewas usai berkemah di Gunung Guntur Kabupaten Garut. Padahal, aktivitas pendakian dan perkemahan di Gunung Guntur baru saja dibuka setelah penutupan karena kebakaran seluas 30 hektare.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria menjelaskan, sebanyak 12 pendaki melakukan pendakian ke Gunung Guntur pada Jum'at (24/7), malam. Usai melakukan kegiatan berkemah, seorang diantara mereka yang bernama Deril Fernanda (19) seorang mahasiswa Politeknik Bandung (Polban) pingsan karena kelelahan.

"Kemudian Deril segera dievakuasi, namun diperkirakan korban meninggal dunia ketika ditandu ke bawah," kata Dadi kepada Republika, Senin (27/7).

Komandan Koramil (Danramil) 1111 Tarogong, Kapten Infanteri Sutopo menambahkan, berdasarkan dari keterangan teman-teman korban, saat Deril pingsan, temannya langsung mencoba menghubungi orang tuanya. Namun, sinyal HP di atas gunung tidak stabil. Sehingga mereka tidak bisa terhubung dengan keluarga korban.

Kemudian, teman-teman korban melapor ke petugas pemantau di Gunung Guntur terkait kondisi temannya. Saat itu kondisi Deril sudah nampak lemah dan kritis. Korban berhasil dievakuasi ke Pos III Gunung Guntur pada Ahad (26/7).

Korban langsung dibawa ke RSUD Garut. Akan tetapi, ketika sampai di rumah sakit, korban sudah dalam kondisi meninggal. Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, kondisi kesehatan Deril memang kurang begitu baik. "Sebelum mengikuti kegiatan perkemahan ia juga sempat sakit," ujar Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement