REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Turki tidak memiliki rencana mengirim pasukan darat ke Suriah, Senin (27/7).
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pihaknya memberikan izin pada koalisi AS membangun pangkalan udara. Mereka juga memberikan akses pada AS meluncurkan serangan udara dari Turki.
Beberapa kebijakan masih berbeda pandangan namun kebijakan mengenai membuka satu pangkalan udara telah disepakati. "Poin penting adalah membuka akses udara bagi tentara Suriah untuk melawan ISIS," ujar Davutoglu.
Meski pihaknya tidak mengirimkan pasukan darat namun pihaknya tetap bekerja sama melindungi pasukan darat dari koalisi. Davutoglu mengatakan Partai PYD Kurdi Suriah dibolehkan untuk memiliki wilayah di Suriah jika tidak mengganggu Turki.