Senin 27 Jul 2015 13:41 WIB

PM Inggris akan Bahas Ekstremisme dengan Jokowi

Rep: gita amanda/ Red: Damanhuri Zuhri
Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: AP
Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan memulai kunjungan empat harinya ke Asia Tenggara.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, ia akan membahas ancaman ekstremisme dengan Presiden Indonesia Joko Widodo kemudian dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Dilansir kantor berita Reuters, Ahad (26/7), berbicara sebelum keberangkatannya Cameron mengatakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan salah satu ancaman terbesar dunia saat ini.

Cameron menawarkan membagi keahlian Inggris dalam menangani pekerjaan kontra-terorisme dan menyelidiki plot yang berpotensial terkait terorisme.

Dilaporkan, sekitar 500 warga Indonesia dan 200 warga Malaysia diyakini bergabung dengan ekstremis di Irak dan Suriah. Indonesia sendiri dikenal sebagau negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.

"Saya pikir Inggris bisa belajar dari Indonesia dan Malaysia mengenai apa yang mereka lakukan untuk mengatasi ideologi ekstremis dan membangun masyarakat yang toleran dan tangguh," ujar Cameron.

Ancaman ekstremisme Islam semakin tinggi bagi Inggris, setelah pria bersenjata menewaskan 30 turis asal Inggris di pantai wisata Tunisia bulan lalu.

Inggris mengambil bagian dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS di Irak. Cameron juga menyatakan tertarik untuk meminta dukungan parlemen akhir tahun ini untuk memperpanjang serangan mereka ke Suriah.

The Sunday Telegraph melaporkan, Cameron dan penasihatnya juga membahas apa yang mereka bisa lakukan untuk membantu mengalahkan militan ISIS di Libya. Cameron mengatakan, Barat menghadapi perjuangan melawan apa yang disebutnya kematian kultus ISIS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement