Senin 27 Jul 2015 18:32 WIB

Azyumardi: Tak Perlu Sikapi Negatif atas Perubahan Sikap Charlie Hebdo

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
Prof. Dr. Azyumardi Azra
Foto: RMV
Prof. Dr. Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra mengatakan ada baiknya untuk berprasangka baik dan bersyukur dengan perubahan sikap Charlie Hebdo.

"Kita sebaiknya ber-husnudzhan dan bersyukur dengan perubahan sikap Charlie Hebdo," ujar Azra kepada Republika, Senin (27/7).

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu berharap sikap Hebdo dapat mendorong media lain untuk bersikap serupa. "Tidak perlu sikap negatif menyikapinya. Umat Islam sepatutnya 'memaafkan' pihak yang taubat semacam itu, sehingga dapat menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil'alamin," kata dia.

Sementara itu adanya sikap protes dari para aktivis anti-Islam tentang tidak adanya lagi kebebasan dalam berekspresi menurut pengamat politik internasional, Pipip A Rifai Hasan sudah menjadi budaya barat saat ini yang tidak lagi mensakralkan nilai agama.

"Mereka menganggap memang suatu kebebasan ekspresi berpendapat dan berpikir pun tidak masalah dan merupakan kebebasan secara umum," ucapnya.

Sebelumnya, editor Charlie Hebdo, majalah satir asal Prancis telah mengumumkan keputusannya untuk berhenti menggambar karikatur nabi Muhammad. Charlie Hebdo menganggap pembuatan karikatur nabi Muhammad tak ubahnya memancing kemarahan umat Islam.

Kabar 'pensiunnya' sang editor direspons negatif aktivis anti-Islam Amerika, Pamela Geller. Sosok yang menjadi otak kontes menggambar nabi Muhammad di Texas itu mengaku kesal, lantaran ini dianggapnya sebagai kemenangan para pejihad. "Jihadis menang," kata Geller dilansir WND, Senin (27/7).

Bahkan, sosok yang dijuluki 'Ratu Anti-Islam' itu mengharapkan akan ada lebih terorisme sebagai akibat dari keputusan Charlie Hebdo untuk mundur dari kritik Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement