Selasa 28 Jul 2015 12:04 WIB

Maju Lagi, Ini Prestasi Said Aqil Siradj Selama Pimpin PBNU

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj segera mengakhiri masa jabatannya di kepengurusan masa khidmad 2010-2015. Berniat maju lagi dalam perebutan kursi Ketua Umum dan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama mendatang, Kiai Said, bertekad melanjutkan pencapaiannya yang dapat dikatakan berhasil.

"Salah satu yang pasti saya lanjutkan adalah hasil di bidang pendidikan. Alhamdulillah, lima tahun ini sudah berdiri 25 perguruan tinggi NU, baik Sekolah Tinggi maupun Universitas," kata Kiai Said kepada Republika Online di Jakarta, Selasa (28/7).

Kiai Said memastikan, sebanyak 25 kampus yang sudah didirikan adakah milik NU. Hal itu merupakan pencapain tersendiri, lantaran biasanya kampus dimiliki atas nama pribadi, kiai, atau yayasan. "Dari dulu NU sudah memiliki universitas, tapi kebanyakan miliki pesantren, milik yayasan, bahkan perseorangan. Yang (25) ini milik NU, tercatat miliki organisasi," ujar alumnus Universitas King Abdul Aziz tersebut.

Selain pendidikan tinggi, sektor pendidikan yang berhasil dicapai oleh kepengurusan NU selama lima tahun terakhir adalah berdirinya 62 SMK yang terhubung langsung dengan dunia usaha. Di beberapa lokasi SMK tersebut juga berdiri tempat praktik kerja yang bekerjasama dengan dunia usaha, seperti bengkel dan lain sebagainya.

"Saya mengalir saja. Jika masih dipercaya memimpin NU maka akan saya teruskan dan tingkatkan apa yang sudah dicapai tersebut," ujar Kiai Said.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement