Selasa 28 Jul 2015 14:18 WIB

Bekerja Sambil Kuliah di Korea, Siapa Takut?

Prof Rokhmin Dahuri bersama Prof Kim Soo-il, Rektor Daegu University of Foreign Studies )
Foto: dok.pribadi
Prof Rokhmin Dahuri bersama Prof Kim Soo-il, Rektor Daegu University of Foreign Studies )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea akan mendapatkan kesempatan kuliah pada beberapa universitas di Korea.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga salah satu ketua DPP PDI Perjuangan, Prof Dr Rokhmin Dahuri mengungkapkan hal itu kepada Republika, Selasa (28/7).

''Usaha kami untuk membantu para TKI agar bisa mengikuti program pendidikan S-1 di universitas-universitas Korea (Belajar sambil bekerja) akhirnya berhasil,'' ungkap Rokhmin mengutip pernyataan Prof Kim Soo-il.

Dalam kunjungannya selama beberapa hari di Korea Selatan belum lama ini, Guru Besar Manajemen Pembangunan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sempat memberikan ceramah di hadapan para akademisi dan mahasiswa Daegu University of Foreign Studies (DUFS) di Daegu.

Rektor DUFS, Prof Kim Soo-il, program S-1 di universitas-universitas Korea bagi para tenaga kerja Indonsia (TKI) berarti besar bagi negara dan masyarakat Indonesia secara keseluluhan.

Para TKI yang lulus program S-1 Korea ini, akan secara otomatis diberi kelayakan untuk bisa dapat visa profesional, yaitu E-7 dan bisa bekerja dan tinggal di Korea selama-lamanya secara legal tanpa mengurangi quota TKI EPS.

''Kenyataan seperti ini menjadi mimpi kami lama yang baru bisa direalisir berkat perjuangan kami belasan tahun,'' ungkap Prof Kim Soo-il seperti disampaikan Rokhmin Dahuri.

Sebagai Rektor Daegu University of Foreign Studies (DUFS), Prof Kim Soo-il sempat berdiskusi langsung dengan Menteri Pendidikan Korea Selatan, Hwang Woo-yeo 22 Mei lalu di kantornya.

Selain itu, Prof Kim Soo-il juga sudah mendiskusikan rencana tersebut pada rapat dengan sejumlah rektor se-Korea di kota Gyung Ju pada 25-26 Juni lalu.

Tak hanya itu, sambung Kim Soo-il, dukungan Menteri Pendidikan Korea terhadap rencana penempatan para TKI untuk belajar di universitas-universitas Korea, telah dimuat pada beberapa koran lokal Korea.

''Kami yakin ribuan atau mungkin puluhan ribu generasi muda Indonesia, khususnya para TKI yang sudah bekerja di Korea bisa manfaatkan program ini,'' ungkap Rokhmin Dahuri mengutip pernyataan Prof Kim Soo-il.

Prof Kim Soo-il, sambung Rokhmin Dahuri, adalah seorang pecinta Indonesia yang juga konsul kehormatan RI untuk wilayah Busana dan sekitarnya, sejam zaman Presiden Soeharto hingga Presiden Jokowi.

Tujuan para TKI mengikuti program perkulian di sejumlah universitas Korea, jelas Rokhmin Dahuri yang dipercaya sebagai Duta Besar Kehormatan Jeju Island, Korea Selatan dan menjadi Profesor pada Dong Eui University di Busan dan Daegu University of Foreign Studies (DUFS), diharapkan para TKI mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan etos kerja Korea yang maju.

''Dengan demikian, ketika mereka kembali ke Indonesia, dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia, Mereka juga mampu berkontribusi lebih siginifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia, baik kelak mereka sebagai pengusaha, bekerja di perusahaan mau pun jadi pemimpin di berbagai level di Indonesia,'' jelas Rokhmin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement