REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor mencatat ada 3.100 pendatang baru selama tiga hari, dari tanggal 22 Juli sampai 24 Juli. Artinya, terdapat 1.000 pendatang baru dalam waktu sehari di Kota Bogor.
"Mereka semua ada yang mencari pekerjaan, ada yang berdagang di sini, dan ada yang bersekolah," kata Kepala Bidang Pendudukan Kota Bogor, Agus Suparman kepada Republika, Selasa (28/7).
Selain mencatat penduduk Kota Bogor, sekarang para pendatang juga dicatat. Disdukcapil sendiri melakukan pendataan dengan bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan dinas lainnya. Perusahaan tersebut seperti Bus Lorena, Agramas, Damri, serta Terminal Baranangsiang.
Sedangkan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) dan dinas bekerjasama dengan pihak kelurahan dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJ). "Kita mengadakan survey random karena tidak mungkin kita melakukan pendataan di 68 kelurahan," ujarnya.
Menurut Bagus, para pendatang memiliki tujuan yang beragam. Selain yang ingin menetap dan mencari pekerjaan, ada juga yang hanya silaturahmi sementara dan juga kepentingan sekolah. Biasanya, yang berkepentingan pendidikan adalah mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB) dan lainnya.
Menurut dia, mereka yang belum memiliki identitas dan tidak menetap di Bogor akan dibuatkan KTP musiman. Ada yang diizinkan selama tiga bulan atau enam bulan. Untuk yang pindah ke Kota Bogor, Disdukcupil akan meminta keterangan surat pindah dari tempat tinggalnya dulu. Agar dapat menetap dan resmi menjadi warga Kota Bogor.