REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Golkar, sepakat untuk mengusung 219 pasangan calon kep-ala daerah di 269 terlaksana Pilkada 2015.
Kesepakatan itu dikatakan sebagai kesepahaman dua kepengurusan partai Beringin, yang selama ini bertikai untuk bisa ikut dalam pesta demokrasi tingkat lokal tersebut.
Ketua Tim Penjaringan, (dari Golkar kubu Aburizal Bakrie-ARB), MS Hidayat menerangkan, masih ada tersisa 43 pasangan daerah yang belum bisa disepakati calonnya oleh dua kepengurusan Golkar.
Tapi itu bukan soal, sebab kata dia, tim penjaringan dari dua kubu, kesulitan dengan waktu singkat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk proses pendaftaran.
"Kita (tim penjaringan) bekerja dari (Ahad) sampai Senin (27/7) pagi untuk memutuskan kesepakatan bersama calon (kepala daerah) dari Golkar," kata mantan menteri perindustrian itu, dalam konfrensi pers pencalonan kepala daerah dari Golkar, di Jakarta, Selasa (28/7).
Tapi dikatakan olehnya, 43 daerah yang belum disepakati dua kepengurusan itu, bukan berarti partai tak bisa ikut Pilkada di daerah yang dimaksud. Kata dia, tim penjaringan setuju untuk menentukan nasib Golkar di 43 daerah itu ke kepengurusan masing-masing.
Artinya, kata dia, kepengurusan Golkar versi ARB, dan Golkar versi Agung Laksono, dipersilakan untuk mengusung calon kepala daerah masing-masing untuk selanjutnya agar penyele-nggara pilkada yang menentukan.
"Mudah-mudahan nanti ada yang sama (calonnya)," ujar dia.
Hidayat melanjutkan, selain 43 daerah yang belum disepakati calon kepala daerahnya, Golkar juga menyisakan tujuh daerah tanpa usungan kepala daerah.
Ia mengatakan, tujuh daerah tersebut berada di pilkada tingkat kabupaten dan kota. Diungkapkan dia absennya Golkar di tujuh daerah itu lantaran kepengurusan di daerah tak mengajukan calon kepala daerah.
Anggota tim penjaringan lainnya, Nurdin Halid mengungkapkan, tujuh daerah tersebut ialah masing-masing di tiga kabupaten dan kota terlaksana Pilkada Provinsi Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Tengah (Jateng), dan satu di Provinsi Lampung.
"Ini karena Golkar nggak punya kursi cukup (untuk mengusung)," ujar dia.
Anggota tim penjaringan dari kepengurusan Golkar Agung Laksono, Yorry Raweyai menambahkan, dengan adanya kesepakatan bersama beberapa kepala daerah, hal tersebut memastikan bahwa Golkar tak absen dalam Pilkada 2015. Kata dia, adanya usungan bersama calon kepala daerah itu, adalah bukti objektif bahwa pertikaian di internal partainya bisa diatasi dengan jalan dan komunikasi yang baik.