REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lapangan atau alun-alun Tiananmen di jantung kota Beijing, terus dibenahi untuk penyelenggaraan parade militer memperingati 70 tahun kemenangan Cina atas invasi Jepang saat Perang Dunia II, 3 September mendatang.
Pembenahan antara lain dilakukan pada gerbang Tiananmen di sebelah utara, di mana terpampang foto lukisan pemimpin besar Cina Mao Zedong, Selasa (28/7). Gerbang Tiananmen yang kerap disebut "tembok merah" kembali dibenahi setiap detailnya. Gerbang dipugar kembali agar warna merahnya lebih terang, termasuk lukisan Mao.
Pagar logam yang lebih kokoh pun dipasang, membentang 3,6 kilometer di sepanjang jalan utama Changan. Tak hanya itu, trotoar di sepanjang jalan menuju alun-alun, yakni sekitar 400 meter pun diganti dengan struktur yang lebih kokoh. Beberapa sisi jalan di sekeliling alun-alun juga diperbaiki dengan ditambah ketebalannya.
Khusus di bawah jalan Changan, selain semen dan aspal, juga dilapisi bahan antipeledak mengingat di bawah jalan tersebut beroperasi jalur kereta api bawah tanah jalur 1. Alun-alun Tiananmen memiliki luas 440 ribu kilometer persegi, membentang dengan panjang 880 meter dari selatan ke utara dan lebar 500 meter dari barat ke timur.
Tiananmen dikelilingi beberapa gedung penting pemerintahan seperti Balai Agung Rakyat atau The Great Hall of People di sebelah barat Tiananmen. Di sebelah timur lapangan berdiri megah Museum Nasional Cina yang menyimpan seluruh bukti perjalanan sejarah Negeri Panda tersebut.
Tiananmen diapit Gerbang Qiamen di selatan dan Gerbang Tiananmen di utara lengkap dengan gambar besar Mao. Di dalam area Lapangan Tiananmen terdapat tugu pahlawan.
Pada 1 Oktober 64 tahun silam, Mao memproklamirkan hari kelahiran Republik Rakyat Cina dan untuk kali pertama bendera Cina dikibarkan. Meski tengah dibenahi, pemerintah Beijing tetap membuka alun-alun yang diklaim terbesar di dunia itu untuk masyarakat umum.
Jumlah pengunjung ke Tiananmen mencapai satu juta per hari. Pada liburan musim panas, jumlahnya terus bertambah. Selain mengunjungi Tiananmen, masyarakat juga berkunjung ke Museum Nasional dan Kota Terlarang. Sebagian besar masyarakat sudah mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkan tiket masuk.