REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar memilih untuk tak mengusung calon kepala daerah di tujuh dari 269 daerah terlaksana Pilkada 2015. Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Golkar mengatakan, di tujuh daerah terlaksana pilkada itu, partai tersebut tak punya kursi perwakilan dewan yang cukup untuk mengusung calon.

Anggota Tim Penjaringan (dari Golkar kubu Aburizal Bakrie - ARB), Nurdin Halid menerangkan, ketujuh wilayah tersebut antara lain: tiga terlaksana pilkada di Provinsi Jawa Timur (Jatim), dan tiga lainnya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), serta satu daerah terlaksana pilkada di Provinsi Lampung.

"Semuanya pilkada ditingkat dua (kabupaten dan kota)," kata dia, saat ditemui usai konfrensi pers di Jakarta, Selasa (28/7).

Meski tak punya calon, kata dia, bukan berarti Golkar absen dalam pelaksanaan pilkada di daerah tersebut. Anggota Tim Penjaringan (dari Golkar kubu Agung Laksono), Yorrys Raweay menambahkan, partainya hadir sebagai faksi pendukung calon dari partai lainnya.

"Kita (Golkar) reaalistis. Kalau kita gak mampu (mengusulkan calon kepala daerah sendiri), ya kita hanya mendukung kepala daerah dari partai lain," ujar dia.

Hanya, dia meyakinkan, bahwa Golkar mendukung calon dari partai lain dengan syarat dan pertimbangan sama seperti calon kepala daerah dari Golkar.

Artinya, calon dari partai lain tersebut harus punya nilai elektabilitas tertinggi, dengan catatan prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela dari calon tersebut.

"Tetap ada syarat yang objektif dan juga syarat subjektifnya," ujar dia.