Rabu 29 Jul 2015 00:31 WIB

Ini Penyebab Kebakaran Pabrik di Bekasi

Rep: c39/ Red: Agung Sasongko
Kebakaran pabrik (ilustrasi)
Foto: reuters
Kebakaran pabrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Salah satu pabrik baja, PT Gunung Garuda di Desa Sukadana Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi disebabkan tungku pembakaran api yang meluap. "Gak ada kerugian, itu cuma percikan besi yang sedang dimasak dan mengenai karyawan," kata Kapolresta Kabupaten Bekasi Ricky Chairul kepada ROL, Selasa (27/7).

Kronologis kejadian, pada pukul 16.00 WIB karyawan pabrik itu sedang melakukan pembakaran sebanyak 50 ton, kemudian ditambahkan lagi sebanyak 50 ton besi scrap. Pada saat pembakaran, kedua tungku pembakaran meletup sehingga menimbulkan percikan api dan melukai korban. Kejadian disaat peleburan berjalan seperti pada umumnya, produksi scrap dilebur menjadi cairan.

Salah satu buruh pabrik tersebut, yang tidak mau disebut namanya mengatakan,  pada Selasa (27/7) pukul 16.00 WIB telah terjadi kecelakan kerja di PT Gunung Garuda yang disebabkan adanya tungku pembakaran yang meluap.

"Kondisi tungku tidak, dan kemudian dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," Kata buruh itu.

Akibat kebakaran tersebut, 5 korban mengalami luka bakar serius, diantaranya yang paling serius adalah Aji Mursalih, korban yang telah dibawa ke RS di Purwakarta. Sementara itu, kondisi 4 korban lainnya, Agung, Sunawan, Masin, dan Komarudun masih dirawat di RS Bhakti Husada. Luka bakar yang dialami Agung 40 persen, Sunawan 20 persen, Nasin 20 persen, dan Komarudin 20 persen.

Tampak salah satu korban yang dirawat di RS Bhakti Husada dibalut dengan kain putih, kulit di wajahnya sedikit mengelupas. Tangan, kaki, dan perutnya penuh dengan balutan putih itu. Wajahnya tampak lesuh, sehingga berbicara pun ia belum jelas.

Sementara itu, kondisi di sekitar pabrik PT Gunung Garuda sudah lengang. Saat ini, kasus ini sudah ditangani Polresta Kabupaten Bekasi dan sedang dilakukan penyelidikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement