REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lebih dari dua ribu imigran ilegal dilaporkan mencoba menyusup terowongan bawah tanah di dekat Calais, untuk memasuki Prancis dan Inggris. Menurut otoritas setempat, para imigran gelap itu mencoba menyelinap pada malam hari.
"Beberapa dari dua ribuan imigran berhasil masuk (Prancis). Sekitar 1.900 lainnya berhasil mundur dan melarikan diri. Namun 200 orang dapat ditangkap," kata seorang pejabat seperti dilaporkan Reuters, Selasa (28/7). Enam orang terluka akibat tindakan nekat para imigran yang mengendap-endap dalam terowongan bawah tanah itu.
Akibat usaha penyusupan para imigran tersebut, lalu-lintas di sekitar Calais mandek. Namun, gangguan lalu lintas itu telah menjadi sesuatu yang umum bagi warga Prancis. Karena sejak lima ribu imigran, yang rata-rata berasal dari Afrika dan Timur Tengah diizinkan masuk, gangguan lalu lintas kerap terjadi.
Ini karena para imigran tersebut tidak memiliki tempat bernaung dan hanya tinggal di kamp-kamp yang dibangun di dekat pelabuhan Prancis. Bahkan sebagian dari imigran masih melakukan migrasi ke Inggris dengan menumpang kapal feri dari Prancis.