REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Negara anggota ASEAN dan Cina akan kembali bertemu untuk kesembilan kalinya, guna membahas situasi di Laut Cina Selatan, pada Rabu (29/7) di Tianjin, Cina.
Pembahasan akan dilakukan antara para diplomat senior dari sepuluh negara ASEAN dengan Wakil Menteri Luar Negeri Cina Liu Zhemin, demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Cina, Rabu.
Pada pertemuan yang akan berlangsung sehari tersebut, kedua pihak bakal mematangkan pelaksanaan "Declaration on the Conduct of Parties" (DOC) Laut Cina Selatan.
DOC Laut Cina Selatan dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-8 ASEAN di Hanoi, Vietnam, pada 2002.
ASEAN dan Cina juga akan membahas kerja sama maritim serta upaya percepatan penyelesaian kesepakatan kode etik (code of conduct/CoC) untuk mengatasi sengketa Laut Cina Selatan.
Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesake Puja.
Pada kesempatan lain, Puja menegaskan Indonesia terus mendorong upaya perdamaian di Laut China Selatan. Salah satu upaya yang didorong Indonesia adalah penyelesaian kesepakatan CoC Cina-ASEAN.
Menurut Puja, kode etik penanganan sengketa Laut Cina Selatan perlu segera diselesaikan dan disepakati guna menjaga stabilitas kawasan.
Sejumlah negara menyampaikan keprihatinan terhadap proses yang sedang dilakukan negara tertentu yang berkaitan dengan reklamasi di Laut Cina Selatan.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak yang terlibat dalam sengketa di Laut Cina Selatan untuk dapat menahan diri.