REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Musim kemarau yang melanda wilayah Priangan Timur telah mengakibatkan sejumlah daerah kekeringan. Akibatnya, ribuan hektare sawah gagal panen (puso). Sebagian lagi sedang terancam kekeringan yang akan memperluas luas lahan kekeringan dan puso.
Kasi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut, Endang Junaedi mengatakan, berdasarkan catatan terbaru dinas, luas lahan yang dilanda kekeringan di Garut mencapai 2.100 hektare.
"Sampai saat ini tercatat lahan pesawahan sekitar seluas 205 hektare telah dinyatakan gagal panen atau puso," kata Endang kepada Republika.co.id, Rabu (29/7).
Menurut Endang, dari 2.100 hektare lahan pesawahan yang kekeringan dibagi menjadi tiga kategori. Lahan pesawahan yang dilanda kekeringan berat seluas 403 hektare. Kemudian yang dilanda kekeringan sedang sekitar 873 hektare dan kekeringan ringan sekitar 619 hektare.
Endang menambahkan, tercatat juga lahan seluas 1.912 terancam kekeringan. Ia menjelaskan, lahan yang terancam tersebut bisa masuk ke dalam kategori kekeringan, bila hujan tidak kunjung turun. Jadi tingkat kekeringan yang dialami akan bertambah luasannya.