REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson menemui Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk membahas mengenai perbaikan hubungan bilateral kedua negara.
Kalla, mengatakan dalam pertemuan tersebut antara lain dibicarakan mengenai rencana pembentukan kantor konsulat jenderal Makassar.
"Banyak hal kami bicarakan, (menyangkut) bagaimana hubungan Indonesia dan Australia ke depan, soal ekonomi, rencana mendirikan konsulat di Makassar dan juga program-program dia di Indonesia," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (29/7).
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia beberapa bulan terakhir tercatat renggang menyangkut beberapa persoalan diplomatik. Oleh karena itu, kedatangan Grigson ke Kantor Wapres utamanya membangun perbaikan hubungan kedua negara.
"Ya selama enam bulan terakhir kan hubungan kita jelek, maka bagaimana untuk semester kedua tahun ini hubungannya bisa menjadi lebih baik," ujarnya.
Hubungan Indonesia dan Australia menegang dalam beberapa bulan terakhir, antara lain menyangkut pemberian hukuman mati bagi dua terpidana kasus narkotika, Andre Chan dan Myuran Sukumaran, serta suap terhadap awak kapal yang mengangkut pencari suaka ke Australia.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Australia belum mencapai posisi kritis.
Masih terdapat komunikasi antarpemerintah yang baik dalam upaya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
"Saya tidak melihat komunikasi itu tidak dalam titik terendah ya. Karena terus berkomunikasi dalam berbagai tingkat hubungan ya, baik tingkat teknis, direktur, dirjen, dan tingkat menteri juga berlangsung terus," ujar Arrmanatha.