Rabu 29 Jul 2015 17:42 WIB
Masjid Dibakar

Besok, KOMAT akan Umumkan Rekomendasi untuk Tolikara

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
 Rombongan Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara yang diketuai oleh Ustadz Fadzlan Garamatan mewawancarai korban pembakaran masjid di tengah perjalanan menuju Tolikara, Papua, Kamis (23/7).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Rombongan Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara yang diketuai oleh Ustadz Fadzlan Garamatan mewawancarai korban pembakaran masjid di tengah perjalanan menuju Tolikara, Papua, Kamis (23/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tim pencari fakta Komite Umat (KOMAT) untuk Tolikara, Papua akan pulang hari ini ke Jakarta. Mereka akan langsung merapatkan hasil-hasil temuan dari tim pencari fakta yang dipimpin Ustadz Fadlan Garamatan itu pada Rabu (29/7) malam nanti.

“Nanti sore tim pencari fakta kita akan tiba dari Tolikara, nanti malam kita akan verifikasi dan validasi data, kemudian kita analisis,  baru kita buat apa saja rekomendasinya. Mungkin besok akan kita umumkan hasil temuan kita di lapangan,” kata Ketua KOMAT Bachtiar Nasir kepada Republika, di Mampang Square, Jakarta Selatan, Rabu (29/7).

Dari beberapa informasi yang sebelumnya didapat dari tim pencari fakta ini, Bachtiar membenarkan adanya indikasi skenario yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk penyerangan terhadap umat Islam di Tolikara Papua ini.

Pihaknya, kata Bachtiar, juga dapat memastikan bahwa surat imbauan untuk melarang agama lain untuk beribadah benar berasal dari pendeta dari Gereja Injili di Indonesia (GIdI). Tidak hanya larangan terhadap peribadatan umat Islam, tetapi juga terhadap agama lain termasuk pada umat Kristen.

“Ternyata GIdI ini benar melarang, jangankan Islam, Kristen aja kalau tidak sesuai mereka larang,” ujar Bachtiar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement