Rabu 29 Jul 2015 18:27 WIB

Len Segera Bangun Pabrik Kabel Fiber Optik

Rep: Agus Yulianto/ Red: Maman Sudiaman
PT Len Industri
Foto: len.co.id
PT Len Industri

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- PT Len Industri (Persero) bekerja sama dengan Newstar Energy International, Pte. Ltd (NEI - Singapura) dan Ahcof International Development Co. Ltd, (China) akan membangun pabrik kabel fiber optik. Kerja sama itu meliputi desain, assembly, dan manufaktur bertempat di Len Technopark, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Penandatanganan MoU kerja sama ini dilakukan oleh Abraham Mose, Direktur Utama Len; Sari Handayani, Direktur NEI, dan Zhu Liang, Direktur Ahcof, pada Rabu (29/7) di PT Len Industri, Bandung.

Len dalam hal ini akan menyediakan lahan pabrik dan utilitasnya, mengatur masalah regulasi dan lisensi produk, menyediakan SDM, melakukan proses produksi dan mencari pasar pemerintah. Kemudian NEI berperan untuk pembangunan konstruksi gedung dan pabrik, serta mencari pasar baik swasta lokal maupun di kawasan Asia. Sedangkan Ahcof akan berperan sebagai penyedia mesin dan peralatan  produksi, serta raw materials produk untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Pabrik fiber optik ini akan dibangun diatas lahan seluas 2.500 m2 dan ditargetkan beroperasi dalam lima bulan ke depan. Abraham Mose mengatakan, akan menggenjot pembangunan pabrik ini, targetnya awal tahun 2016 sudah beroperasi, karena sudah ada customer di Indonesia yang akan menggunakan produk Kami.

T”ujuan pembangunan pabrik fiber optik ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, yang saat ini kami nilai cukup besar. Tidak menutup kemungkinan juga untuk ekspansi pasar ke asia tenggarakarena masifnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi di kawasan Asia Tenggara saat ini, salah satunya pembangunan broadband akses menggunakan fiber optic,” katanya.

Len Technopark merupakan pengembangan pertama yang dilakukan oleh Len untuk memperluas fasilitas produksi perusahaan dengan menggunakan lahan seluas 10 hektare (tahap I) di Subang. Di lahan ini pula Len kini sedang membangun fasilitas produksi untuk lini bisnis elektronika pertahanan berupa penggarapan proyek Rudal Rapier (Radar Anti Serangan Udara) yang ditargetkan mulai beroperasi tahun 2015.

“Len Technopark juga diproyeksikan menjadi lokasi pabrik solar cell berkapasitas 60 MWp  per tahun yang merupakan pengembangan kapasitas produksi eksisting sekarang 10 MWp per tahun,” katanya.

Abraham menegaskan, bahwa Len Technopark yang kini sedang dikembangkan oleh perusahaannya memiliki visi "To become Indonesia leading technology development provider that will enhance direct investment in research, development and manufacturing" yang dapat mengakomodasi berbagai model bisnis berorientasi teknologi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement