REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan sedang menyelidiki laporan terkait tersebarnya kabar kematian Mullah Omar, pemimpin gerakan Taliban yang membuat pemberontakan di sana meningkat. Penyelidikan ini juga dilakukan lantaran sejak pelarian Omar pada 2001 silam, dirinya tak pernah lagi menampakan dirinya ke muka publik.
“Kami masih memverifikasi laporan-laporan tersebut (kematian Omar).
Setelah proses verifiki akurat, kita akan membiarkan media dan masyarakat Afghanistan mengetahui kabar tersebut,” jelas Juru Bicara Presiden Ashraf Ghani, Sayed Zafar Hashemi, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/7).
Kabarnya, kematian Omar muncul ketika persiapan perundingan damai antara pemerintah dengan Taliban. Rumor itu menyebabkan ketegangan dan perpecahan Taliban dengan pasukan pemerintah justru semakin sengit.
Namun, seorang komandan senior Taliban telah mengonfirmasi tewasnya Omar. Bahkan, Ia mengakui, anggota Taliban sedang kelimbungan untuk menentukan siapa pemimpin baru mereka. Ada beberapa anggota militan Taliban yang menyarankan agar tampuk kepemimpinan organisasi kepada anak Mullah Omar.