REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Ribuan warga Nahdliyin dari berbagai daerah di Jawa Timur memadati lokasi makam presiden RI pertama Sukarno alias Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Rabu (29/7) malam, untuk mengikuti tahlilan.
Mereka mengikuti kegiatan tahlil akbar memeringati haul atau peringatan wafatnya Sukarno serta tokoh pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asya'ari. Dari pantauan di lokasi kegiatan, ribuan warga Nahdliyin itu sudah memadati lokasi makam sejak maghrib. Mereka naik berbagai macam kendaraan baik roda dua ataupun roda empat.
Bahkan, seluruh jalan di lokasi makam juga digunakan sebagai tempat duduk para nadhliyin, namun meluber sampai luar makam. Mereka dengan khusyuk mengikuti acara tahlil ini.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Blitar Maryoto mengatakan kegiatan tahlil ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara rutin, untuk menghormati Bung Karno. "Namun, acaranya juga bersamaan dengan acara tahlil memeringati haul KH Hasyim," katanya.
Dalam acara itu, juga dihadiri sejumlah pejabat baik tingkat pusat, provinsi, serta dari pemerintah daerah. Sejumlah pejabat yang sudah hadir seperti Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Gubernur Jateng Gandjar Pranowo, serta sejumlah menteri.
Putri mantan Presiden Soekarno yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dijadwalkan hadir ternyata tidak datang, karena ada agenda lain. Kegiatan itu dihadiri sejumlah kader partai.
Kegiatan tahlil yang juga dalam rangkaian kegiatan sebelum Muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang, pada 1-5 Agustus 2015 juga dijaga ketat petugas. Terdapat sekitar 900 petugas keamanan gabungan dari kepolisian serta dibantu anggota Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor Blitar.
"Semoga Muktamar nanti bisa berjalan dengan tertib, dan membawa NU ke depan lebih baik," kata KH Karim, warga Blitar.