REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Amuk massa kembali terjadi di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (28/7) malam. Seorang warga Desa Malangsari, Kabupaten Lampung Selatan, tewas, dan sejumlah aparat kepolisian disandera. Polda Lampung menerjunkan 500 personil ke lokasi kejadian, untuk mengantisipasi aksi serangan balik.
Kapolda Lampung, Brigjen Pol Edward Syah Pernong, sudah meninjau lokasi kejadian, dan menginstruksikan untuk melakukan pengamanan wilayah lokasi kejadian. "Di lokasi kejadian, sudah siaga 500-an personil polisi, kondisi saat ini masih kondusif," kata Kapolda Lampung, Brigjen Pol Edwar Syah Pernong, Rabu (29/7).
Amuk massa ini terjadi antara warga Desa Malangsari, Kabupaten Lampung Selatan, dengan warga Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Bentrok warga ini dipicu dengan adanya penganiayaan warga Desa Malangsari yang diduga melakukan begal hingga tewas oleh warga Desa Batu Badak.
Amuk massa ini menyebabkan petugas pamong desa, Adil Darmawan (40 tahun), tewas, setelah berinisiatif untuk melakukan perdamaian. Tak hanya itu, mobil yang ditumpangi Kapolsek Tanjung Bintang, Kompol Tri Hendro Prasetyo bersama rombongan juga sempat disandera beberapa saat. Setelah dibebaskan, mobil mereka dirusak massa.
Saat ini, sudah ada 500 personel gabungan TNI-Polri berada di lokasi kejadian, Brimob dua kompi, Sabhara satu kompi, dan personil polres setempat. Mereka ditempatkan di lokasi untuk mengantisipasi aksi lanjutan, atas meninggalnya seorang pamong desa. Aparat sudah memblokir perbatasan dua wilayah yang berseteru, agar tidak dimasuki orang tak dikenal yang menyulut emosi warga.